Berita

BATAM - Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X di SMAN 9 Batam sedikit berbeda dari biasanya. Pada pekan ke-3 bulan Oktober ini, siswa-siswi terlihat sibuk menggambar dan menyusun dialog lucu di bukunya masing-masing. Ya, mereka sedang melaksanakan kegiatan kokurikuler Bahasa Indonesia, yaitu Menyampaikan Kritik Sosial melalui Komik Strip.

 

Tidak hanya sebagai tindak lanjut dari sosialisasi program kokurikuler yang disampaikan oleh Bidang Kurikulum beberapa hari yang lalu, kegiatan ini juga merupakan implementasi pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaanya, siswa diminta mengubah teks anekdot bertema kritik sosial menjadi media visual berupa komik strip.

 

Melalui komik strip, siswa bisa menuangkan kreativitasnya sekaligus mengasah kepekaan terhadap isu sosial di sekitar. Hal ini terlihat dari beberapa fenomena yang diangkat, seperti percintaan, nilai yang jelek, hingga masalah kebersihan lingkungan. Selain itu, pendekatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap fungsi sosial teks anekdot, khususnya dalam menyampaikan kritik yang membangun.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya SMAN 9 Batam untuk menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan kontekstual, sekaligus menumbuhkan literasi visual dan daya pikir kritis siswa. 

 

Melalui kegiatan seperti ini, harapannya pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi terasa kaku, melainkan menjadi ruang ekspresi yang menarik dan bermakna bagi para siswa.