Etika Mengirim Pesan kepada Bapak/Ibu Guru
Pelaksanaan BDR selama masa pandemi Covid-19 memberikan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Selain penyampaian materi pembelajaran yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka antara peserta didik dan guru, kegiatan komunikasi pun menjadi lebih sering dilakukan melalui HP/Smartphone. Begitu juga dengan komunikasi antara peserta didik kepada guru, misalnya ketika menanyakan materi yang belum dipahami atau tugas-tugas yang akan dikerjakan. Di zaman modern seperti saat ini, komunikasi tidak lagi dilakukan dalam bentuk SMS, tetapi lebih sering dilakukan melalui media sosial seperti Whatsapp.
Meskipun komunikasi melalui media sosial atau aplikasi pesan
sudah menjadi hal yang biasa, tetapi tetap ada etika-etika yang harus
diperhatikan oleh peserta didik ketika akan mengirim pesan kepada Bapak/Ibu
guru. Etika-etika tersebut antara lain:
1.
Pilih Waktu yang Tepat
Meskipun mengirim pesan dapat dilakukan kapan pun, tetapi kamu tidak
boleh melakukan hal itu kepada Bapak/Ibu guru. Kamu harus memperhatikan waktu
yang tepat untuk mengirim pesan, yaitu pada saat jam kerja atau selama jadwal
Bapak/Ibu guru mengajar. Seandainya kita ingin mengirim pesan di luar jam
kerja, pastikan tidak di waktu orang beristirahat dan beribadah, serta hindari
mengirim pesan pada malam hari setelah lewat pukul 20.00 karena akan mengganggu
waktu istirahat Bapak/Ibu guru.
2.
Gunakan Bahasa Formal
Bapak/Ibu guru bukanlah teman sebaya kamu, jadi gunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Meskipun Bapak/Ibu guru menggunakan bahasa yang santai,
kamu tetap wajib menggunakan bahasa yang formal/resmi untuk menjada etika. Hindari
juga penggunaan bahasa alay dan singkatan-singkatan dalam mengirim pesan,
seperti sy, dmn, kpn.
3.
Ucapkan Salam
Salam merupakan hal yang wajib dilakukan untuk memulai percakapan, baik dalam
komunikasi secara online maupun langsung. Contoh salam yang bisa digunakan,
antara lain “Assalamualaikum”, Selamat Pagi/Siang/Sore”.
4.
Gunakan Kata ‘Maaf’
Kata “maaf” digunakan untuk menunjukkan sopan santun dan
kerendahan hati. Contohnya, “Mohon maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu”.
5.
Perkenalkan Diri
Perlu diketahui bahwa tidak semua Bapak/Ibu guru menyimpan kontak semua
peserta didiknya. Oleh karena itu, selalu perkenalkan diri terlebih dahulu
ketika menghubungi Bapak/Ibu guru. Sebutkan nama dan kelas sehingga Bapak/Ibu
guru mengenalimu. Contohnya, “Perkenalkan, Pak, nama saya Budi dari Kelas X
IPS 2”.
6.
Jelaskan Tujuan
Setelah memperkenalkan diri, kemudian jelaskan tujuanmu menghubungi
Bapak/Ibu guru menggunakan tulisan yang singkat, padat, dan jelas. Contohnya, “Saya
ingin bertanya tentang tugas yang Bapak berikan hari ini, dalam tugas tersebut
kita harus membuat kalimat atau cukup menuliskan contoh katanya saja pak?”
7.
Ucapkan Terima Kasih
Setelah
semuanya tersampaikan, jangan lupa ucapkan terima kasih.
Dari semua etika di atas, berikut contoh pesan yang baik
untuk dikirim kepada Bapak/Ibu guru.
Selamat pagi, Pak
Maaf mengganggu waktunya.
Perkenalkan, nama saya Budi
dari Kelas X IPS 2
Saya ingin bertanya tentang
tugas yang Bapak berikan hari ini, dalam tugas tersebut kita harus membuat
kalimat atau cukup menuliskan contoh katanya saja pak?
Terima kasih.