NEWS UPDATE :  

Berita

Pentingnya Kompetensi 4C dalam Pembelajaran

Pentingnya kompetensi 4C pada abad 21 karena persaingan sumber daya manusia kian ketat salah satunya adalah penguasaan dalam berbagai kompentensi. Adapun empat kompetensi yang harus melakuan optimalisasi dalam pendidikan sebagai cara untuk berkompetisi dengan negara-negara lain yaitu:

1. Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah)

Kemampuan ini merupakan pemahaman masalah dan mengkoneksikan informasi dengan menggunakan strategi kognitif untuk meningkatkan probabilitas pencapaian.


Critical Thinking sering bermakna sebagai kemampuan kognitif menalar, memahami dan menentukan pilihan, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, hingga menyelesaikan masalah.

2. Communication (komunikasi)

Kemampuan ini merupakan aktivitas mentransfer informasi baik tulisan maupun lisan. Komunikasi yang efektif menjadi hal penting dalam peradaban agar adanya pemahaman suatu informasi sehingga tidak terjadi salah persepsi. Ada beberapa teknik dalam komunikasi antara lain:


– Mengucapkan dengan jelas, tegas, tidak berbelit-belit dan tidak ambigu.
– Memhami siapa yang berbicara sehingga informasi dapat masuk dengan baik.
– Menyampaikan informasi dengan global dan tujuan yang detail.
– Memberikan infomasi dengan contoh nyata ataupun secara langsung.

3. Collaboration (Kolaborasi)

Kemampuan ini merupakan kolaborasi atau kerjasama yang saling sinergi dengan berbagai peran tanggung jawab. Sehingga dapat menjadi pribadi yang dapat bekerja produktif, menempatkan empati sesuai dengan tempatnya, serta menghormati adanya perspektif yang berbeda.

Kolaborasi sendiri berarti dalam menjalankan tanggung jawab, fleksibelitas dan dalam berhubungan masyarakat sehingga dapat mencapai tujuan bersama.

4. Creativity and Inovation (kreativitas dan inovasi)

Kemampuan ini merupakan kemampuan dalam mengembangkan, menyampaikan gagasan baru, bersikap terbuka serta melaksanakan kegiatan dengan responsive. Kreativitas memiliki sering berarti dengan kemampuan seseorang dalam membuat atau menciptakan sesuatu hal yang baru.

Sejatinya kreativitas bergantung pada pemikiran kreatif seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Sedangkan Inovasi merupakan kreativitas yang menghasilkan penemuan baru.

Dalam belajar ke empat kompetensi atau 4C, sehingga pentingnya kompetensi 4C dalam pembelajaran. Sebelumnya pembelajaran dan belajar merupakan hal yang saling berkaitan.

Pembelajaran berarti sebagai proses pendidikan untuk mengembangkan potensi seseorang dengan maksimal tentunya hal ini berkaitan dengan afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik (ketrampilan).

Sedangkan belajar bermakna sebagai aktivitas belajar untuk menguasai, menggunakan, dan mengembangkan segi afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik (ketrampilan) yang sudah sesuai dengan norma yang ada.

Aktivitas dalam pembelajaran memulai dengan suatu hal yang mudah hingga yang sulit. Hal ini menjadi dasar dan kompetensi pembelajaran yang dikenal dengan urutan LOTS ((Low Order Thinkhing Skill), MOTS (Middle Order Thinkhing Skill), dan HOTS (Higher Order Thinkhing Skill).

Dimulai dengan adanya LOTS akan menjadi jalan utama meningkatkan kompetensi seseorang dalam berpikir kritis. Peningkatan karakter akan terjadi apabila seseorang mampu berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan berkomunikasi dengan baik, karena ilmu dan kompetensi yang telah dikuasi menjadi dasar sikap atau karakter untuk bertanggungjawab, bekerja keras serta jujur dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

 


Setelah memperoleh pengalaman dan melaksanakan pembelajaran pada kompetensi LOTS maka dilanjutkan menuju kompetensi MOTS hingga kompetensi HOTS. Maka pembelajaran akan menghasilkan lulusan yang berkarakter dan memiliki kompetensi.

Berkaitan dengan hal tersebut maka guru perlu mengembangkan sistem pembelajaran yang memberikan kebebasan ruang gerak siswa untuk meningkatkan kemampuannya (berpikir kritis, logis, kreatif, kolaborasi dan berkomunikasi dengan baik) agar dapat mengantarkan siswa kedalam level kognitif berfikir tingkat tinggi.

Sistem pembelajaran yang juga mengimplementasikan 4C, penilaian berpikir bertingkat dapat memberikan tuntutan kepada seseorang untuk mampu memiliki kemampuan penalaran tingkat tinggi, kreatifitas berfikir, dan membangun kemandirian dalam memecahkan masalah.


Terkait dengan klasifikasi dimensi proses berpikir (Anderson & Krathwohl) LOTS meliputi dimensi berfikir untuk mengetahui (mengingat), MOTS meliputi dimensi berfikir untuk Mengembangkan, menilai, memahami dan mengaplikasi, dan HOTS meliputi dimensi berfikir untuk menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi.